Senin, 14 April 2008

Gunung Es

Kasus perseligkuhan dimasyarakat kita saya kira seperti fenomena gunung es. Beberapa waktu yang lalu saya sempat melihat dan mendengarkan sebuah kajian di salah satu stasiun televisi swasta nasional, saat itu membahas tentang kasus perselingkuhan dalam keluarga, ternyata luar biasa penelphnnya. Semuanya tentang kasus perselingkuhan.

Sebenarnya ini belum terungkap secara gamblang. Sebenarnya besar nggak to masalah perselingkuhan dalam masyarakat kita? Kalau teman-teman sepemahaman dengan saya, saya punya pemahaman sederhna seperti ini. Bahwa syetan itu tidak akan pernah berhenti menggoda manusia sampai kapanpun. Selama manusia masih bernafas maka syetan akan terus menggodanya. Yang belum menikah digoda dan yang sudah menikahpun digoda.

Kasus perselingkuhan dinegeri ini saya kira sangat tinggi. Tidak hanya kaum laki-laki yang mudah selingkuh, kaum wanitapun juga mudah selingkuh. Siapa sih yang tidak ingin mempunyai suami yang lebih ganteng dari suami saya? Siapa sih yang tidak ingin mempunyai suami yang ekonominya lebih baik dibanding suami saya? Punya mobil, HP bagus, mobil lebih dari satu, uang belanja serba lebih dari cukup dan lain sebagainya. Kalau iman kita kurang bagus maka beralih kelain hati.

Bukan semata-mata kaum lelaki yang mudah untuk berlain kelain hati, tetapi ternyata kaum wanitapun ia juga (mudah berlain kelain hati). Ini berarti semuanya laki-laki maupun perempuan berpotensi untuk selingkuh jika imannya kurang bagus.

Dalam sebuah kasus yang pernah saya perhatikan/masuk ketelinga saya, subhanallah, ibuk-ibuk ada juga yang selingkuh. umur berapa? 40 tahun Umurnya berapa? 45 tahun. Karena ini saya kasih judul gunung es dalam artian seperti fenomena gunung es, maka bisa jadi jika ada yang meneliti dengan baik sungguh sangat dahsyat angkanya, bisa jadi sangat melambung tinggi.

Perasaan cinta, perasaan menyukai lawan jenis melanda semuanya, ya laki-laki dan perempuan. Tinggal bagaimana pertahanan keimanan seseorang tersebut. Jika seorang laki-laki benteng pertahanannya tidak kuat maka ia akan jebol juga. Begitu juga sebaliknya, jika wanita benteng pertahanannnya tidak kuat maka jebol juga akhirnya.

Jika anggota DPR pusat maupun daerah diungkap dengan sedetail-detailnya, mungkin bisa mengejutkan kita. Bagaimanapun tahta, harta dan wanita adalah simbol keindahan dunia.

Dalam Islam orang yang belum menikah kok berzina kelamin maka hukumnya cambuk. Sedangkan untuk yang sudah menikah kok selingkuh/zina kelamin maka tiada ampun. Rajam sampai mati. Mati.

Mari kita ekstra hati-hati, khususnya yang sudah nikah. Karena konsekuensi hukumnya adalah diberlakukannya hukum khudud. Yaitu rajam sampai mati. Yang belum menikahpun harus ekstra hati-hati, jangan mudah kebobolan. Jangan pasang harga murah dalam diri anda.

Besar harapan saya hukum khudud di Indonesia bisa diterapkan. Sudah ada perangkatnya kok. MUI sudah ada, cambuk rotan diindonesia banyak sekali dan lain sebagainya. Semoga ada niatan dan usaha sungguh-sungguh.

Tidak ada komentar: