
mari lebih bermanfaat lagi dalam hidup ini. mari mencoba melihat diri sudah sejauh manakah diri ini bermanfaat dalam kehidupan. walau itu kecil kalau kita mampu maka lakukanlah. hal kecil sangatlah besar dihadapan Allah, karena Allahlah yang berhak menilai amal kita bukan dari kita maupun orang lain. yang penting kita bermanfaat dalam kehidupan. syukur2 lebih meningkat lagi.
sahabat ada sebuah kisah menarik berikut ini.
suatu ketika Rasulullah SAW mengantarkan jenazah sahabat yang telah meninggal dunia untuk dikuburkan/dimakamkan. setelah selesai prosesi pemakaman maka Rasulullahpun pulang menuju rumah sanak keluarga sahabat tersebut. sesampai di rumah Rasulullah bertanya pada istri almarhum. "Wasiat apakah yang ditinggalkan suamimu sebelum meninggal?" sang istripun menjawab :"tidak ada ya Rasulullah, kecuali kata-kata yang terbata-bata. saya tidak faham". Rasul pun terus mendesak agar istri almarhum mau menceritakan. lalu disampaikanlah kepada Rasul. ternyata ada tiga kata yang disampaikan ke rasul : "andaikata, jikalau dan seandainya".
Rasul pun menjabarkan rahasia dibalik kata itu. pertama : "andaikata". suatu ketika saat suami berangkat kemasjid untuk jamaah sholat subuh, ditengah jalan ia bertemu dengan seorang kakek tua yang sangat rapuh fisiknya yang sama2 ingin kemasjid, lalu sang suami tersebut membantu untuk sampai kemasjid. ternyata saat ajal tiba suami itu merasakan pahala yang luar biasa dari perbuatannya, sehingga ia mengatakan "andaikata jalan kemasjid itu masih panjang maka pahala pasti akan lebih besar lagi". sebuah penyesalan dari sang suami.
kedua, "jikalau". suatu ketika ditengah perjalanan menuju masjid sahabat tersebut melihat ada seorang yang sedang kehujanan dan kedinginan , lalu ia menghampiri dan memberikan mantol yang ada di tanganya, mantol yang setengah pakai yang ia kasihkan dan ia memakai yang baru. ternyata ketika ajal didepan mata sang suami itupun merasakan nikmat pahala yang luar biasa hebatnya atas perbuatan itu. ia pun menyesal, "jikalau mantol yang baru yang saya kasihkan pasti pahalanya lebih besar lagi". suami itupun menyesal lagi.
ketiga, "seandainya". suatu ketika saat suami sedang makan roti buatan istri, lalu tibalah seorang musafir pada dirinya dengan memohon bantuan untuk memberikan bekal makan dalam perjalanannya. suami tersebut memberikan roti namun hanya separoh. separoh untuk musafir dan separoh ia makan sendiri. saat ajal didepan mata, sahabat tersebut merasakan lautan pahala dari perbuatan itu, sehingga ia menyesal, "mengapa dulu tidak aku kasihkan semuanya roti itu pada sang musafir". "seandainya dulu aku kasihkan semua roti itu/tidak separoh, maka aku akan mendapati pahala yang lebih dari apa yang aku rasakan sekarang ini". subhanallah, suami itu menyesal kembali.
itulah sedikit kisah dari zaman Rasulullah SAW kala dulu. barang siapa berbuat baik ikhlas karena Allah maka Allah lah akan menggantinya dengan pahala yang mencengangkan kita nantinya.
ada beberapa manfaat jika kita bermanfaat untuk lingkungan. pertama, pasti mendapat pahala dari Allah dan Allah akan membalasnya dengan sebaik-baik balasan. bisa di balas di dunia atau di akhirat. atau dua-duanya, yang pasti di akhirat jelas akan dibalas dengan pahala yang besar. kedua, pihak yang kita bantu pasti akan merasa bahagia sekali atas bantuan yang ia terima. keempat, bermanfaat bagi lingkungan akan menyehatkan ruhani kita. ada kepuasan tersendiri yang bisa dirasakan. sebagai ajang aktualisasi diri. dan masih banyak manfaat lainnya.
subhanallah, marilah kita selalu berfikir. sudah berbuat apakah selama ini dalam hidup?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar